TANAH BUMBU, kontak24.com –
Menkeu Purbaya menyinggung banyak pemerintah daerah karena menyimpan banyak dana pembangunan di bank.
Hal tersebut diungkapkannya saat rapat pengendalian inflasi 2025 di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (20/10/2025) lalu.
Dari 15 pemda yang paling banyak menyimpan dana pembangunan, tiga di antaranya dari Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang ditampilkan Purbaya, Pemko Banjarbaru memiliki simpanan Rp 5,1 triliun.
Pemko Banjarbaru berada di urutan ketiga setelah Pemprov DKI Jakarta di urutan pertama dengan Rp 14,6 triliun dan Pemprov Jawa Timur di peringkat dua dengan Rp 6,8 triliun.
Data juga memperlihat Pemkab Tanbu memiliki simpanan Rp 2,1 triliun dan berada di urutan 12 besar. Sementara di peringkat 15 tampak Pemkab Balangan dengan simpanan Rp 1,8 triliun.
Purbaya mengingatkan pemda segera mempercepat belanja anggaran agar memberi manfaat bagi masyarakat.
Pesan saya sederhana, dananya sudah ada, segera gunakan, jangan tunggu akhir tahun. Gunakan untuk pembangunan yang produktif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.
Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby menyatakan telah menelusuri dana pemko ke perbankan daerah dan tidak menemukan angka Rp 5,1 triliun.
“Setelah kami tracking, apakah benar dana tersebut ada, mengendap dan tersimpan di bank daerah yaitu Bank Kalsel, kami rasa itu mungkin data yang keliru,” ujarnya, Rabu.
Lisa menyatakan, hingga 10 Oktober 2025, total rekening kas Pemko Banjarbaru hanya Rp 791,2 miliar.
Kepala daerah yang baru menjabat empat bulan ini pun menyurati Menkeu dan BI untuk mengklarifikasi data tersebut agar tidak menimbulkan persepsi publik yang kurang tepat terhadap pengelolaan keuangan Pemko Banjarbaru.
“Mudah-mudahan bisa ditinjau kembali apakah data itu benar,” ujar Lisa sambil menunjukkan salinan file suratnya.
Pada Selasa, Plt Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banjarbaru Sri Lailana mengatakan pihaknya sedang memverifikasi data Menkeu tersebut.
“Kami mengulik kebenaran yang disampaikan oleh menteri. Kalau dari data-data yang telah dikumpulkan kawan-kawan bidang pembendaharaan dan koordinasi dengan Bank Kalsel, sebenarnya untuk Pemko Banjarbaru, kita belum menemukan kas kita melebihi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” ujarnya.
Sri pun menyebut dalam rapat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat menyatakan tidak mungkin Pemko Banjarbaru mempunyai kas dengan nilai jauh di atas APBD.
“APBD kita jauh di bawah Rp 5 triliun,” ujar Sri.
Oleh karena itu, dia membantah data Menkue tersebut.
“Sementara, dari data kami, kami menyatakan tidak benar,” ujar Sri.
Sedangkan Pemkab Balangan membenarkan data Menkeu tersebut.
Kepala BPKAD Balangan Fakhriyanto, Selasa, menyatakan simpanan Rp 1,8 triliun itu merupakan bagian dari APBD 2025.
“Dengan APBD Rp 3,9 triliun, wajar saja apabila kas Pemkab Balangan masih Rp 1,8 triliun karena realisasi belanja masih 50 persen,” jelasnya.
Fakhriyanto pun memastikan simpanan tersebut segera digunakan untuk pembayaran kegiatan yang belum selesai pada tahun ini. Saat ini masih ada pembangunan infrastruktur dan lainnya yang berjalan.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tanah bumbu Yulian Herawati mengakui pihaknya menyimpan dana pembangunan Rp 2,1 triliun di bank.
Simpanan yang diungkap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tersebut berasal dari berbagai sumber seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD), Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) dan dana transfer pusat.
Yulian beralasan dana pembangunan masih banyak karena Bupati Andi Rudi Latif begitu teliti mengeluarkannya.
Bupati selalu melakukan pengecekan dan verifikasi setiap kegiatan pemerintah kabupaten agar sesuai visi misinya.
“Itulah sebabnya nota dinas agak terlambat keluarnya. Kemudian dana yang terkumpul banyak akibat pergeseran dan perubahan anggaran. Oleh karena perubahan anggaran terjadi pada September-Oktober dan kegiatan baru berjalan sehingga belum ada yang dibayarkan. Di triwulan empat ini akan banyak keluar uangnya,” terang Yulian, Rabu (22/10/25)
Ketua DPRD Tanbu Andrean Atma Maulani juga membenarkan ada dana yang mengendap di bank. Mengenai jumlah, ia belum bisa memastikan.
Namun, Andrean memastikan dana tersebut akan terserap mengingat sejumlah proyek tengah berjalan.
“Saat ini cuaca bagus sehingga proyek infrastruktur dan program lainnya dari Pak Bupati berjalan,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat Andrean dari pemkab, serapan anggaran sudah sekitar 40 persen.
“Insya Allah target 70 persen tercapai,” katanya. (her)








