TANAH BUMBU – Kontak24.com – Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Abdul Rahim, mengimbau para orang tua dan tenaga pendidik untuk mengajarkan literasi digital kepada anak-anak sejak dini, terutama agar tidak terburu-buru memviralkan suatu kejadian di media sosial tanpa memahami dampaknya.
Menurut Abdul Rahim, perilaku membagikan foto, video, atau cerita secara spontan dapat menimbulkan masalah baru, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. “Anak-anak sekarang sangat dekat dengan gawai. Mereka bisa merekam apa saja lalu mengunggahnya dengan mudah. Padahal tidak semua hal layak untuk dipublikasikan,” ujarnya pada Kamis (04/12/25).
Ia menjelaskan bahwa anak-anak harus dibiasakan untuk memeriksa kebenaran, mempertimbangkan dampak, dan menilai manfaat sebelum menyebarkan informasi apa pun. Jika salah satu poin tidak terpenuhi, maka informasi tersebut tidak seharusnya dibagikan.
Contoh Kasus: Viral Tumbler Hilang di KRL
Abdul Rahim menyoroti salah satu contoh kejadian yang beberapa waktu lalu sempat viral, yaitu keluhan seorang penumpang bernama Anita Dewi yang mengaku kehilangan tumbler berlogo Kopi Tuku di dalam Commuter Line. Kejadian itu awalnya diunggah di media sosial dan cepat menyebar, menimbulkan berbagai komentar dan spekulasi publik.
Padahal, menurut Abdul Rahim, insiden kecil seperti barang hilang tidak selalu perlu diviralkan. “Sebaiknya dilaporkan kepada petugas atau pihak berwenang. Ketika langsung diposting, sering kali muncul kesalahpahaman, bahkan bisa melukai perasaan banyak orang,” tegasnya.
Anita sendiri kemudian menyampaikan permohonan maaf dan mengakui bahwa kejadian itu menjadi pembelajaran baginya untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial.
Pentingnya Membedakan ‘Melapor’ dan ‘Menyebarkan’
Abdul Rahim menekankan bahwa anak-anak perlu diajarkan perbedaan antara melapor dan menyebarkan.
“Jika melihat kejadian penting, langkah yang benar adalah melapor kepada orang dewasa, guru, atau petugas yang bertanggung jawab—bukan langsung mengunggah ke media sosial,” tambahnya.
Ia berharap edukasi digital seperti ini diterapkan secara konsisten di sekolah dan keluarga agar anak-anak di Tanah Bumbu tumbuh menjadi generasi yang lebih bijak, berempati, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.”(her)








