Panjul yang Dikatakan Hilang Di Bawa Hantu, Ternyata Kabur Membawa Uang 1 Juta Diduga Hasil Penjualan Getah Karet Kades Setempat Kecewa.

TANAH BUMBU, kontak24.com – Kepala Desa (Kades) Karangrejo, Kecamatan Karang Bintang, Tanah Bumbu, Bina Wafili, tak dapat menyembunyikan rasa kecewa dan geramnya setelah fakta mencengangkan terungkap terkait Kuswantoro alias Panjul (25), pria yang sebelumnya dilaporkan hilang secara misterius di kebun karet wilayahnya.

Selama berhari-hari, warga bersama aparat desa, BPBD, Basarnas, serta TNI dan Polri, sibuk melakukan pencarian intensif terhadap Panjul yang diduga hilang sejak Selasa (29/07/25). Bahkan, pihak keluarga sampai mendatangkan tujuh praktisi spiritual untuk melacak keberadaan Panjul.

Ada yang mengatakan di bawa Wewe gombel atau mahluk halus dan sejenisnya.

Namun, hasil penyelidikan kepolisian justru membalik semua dugaan.

“Sudah kita repot-repot cari! Warga, tim gabungan, semua turun ke lapangan. Kita percaya dia hilang, sampai panggil orang pintar segala. Ternyata malah kabur! Jengkel kita semua,” beber Kades Bina Wafili saat dihubungi, Rabu (6/8/2025), sambil tak bisa menahan tawa getir.

Menurutnya, Panjul diduga membawa kabur uang hasil penjualan getah karet sekitar Rp1 juta. Namun yang mengherankan, dua unit sepeda motor dan barang-barang pribadinya justru ditinggalkan di pondok kebun.

“Coba pikir, uang cuma satu juta, tapi dia tinggalin dua motor. Ini bukan soal uang. Saya yakin ada sesuatu yang lebih besar. Tapi apa? Kita belum tahu. Yang jelas, dia bikin heboh satu kampung,” ucap Bina dengan nada kecewa.

Ia mengisahkan, proses pencarian dilakukan siang dan malam, dipenuhi rasa cemas dan harapan. Warga khawatir Panjul mengalami kejadian mistis atau jadi korban tindak kekerasan. Namun semuanya buyar setelah diketahui Panjul ternyata melarikan diri ke Jawa naik kapal menuju Surabaya, kemudian pulang ke kampung halamannya di Purbalingga, Jawa Tengah.

“Bayangkan, orang dikira hilang. Keluarga menangis-nangis, warga gotong royong bantu mencari. Semua merasa terpanggil untuk membantu. Eh, ternyata semua itu cuma akal-akalan! Bisa bayangkan gimana perasaan kita?” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *