Menu

Mode Gelap
Kodim 1004 Kotabaru Gelar Apel Penerimaan Warga Baru Batalyon 884/ Saijaan. Konfederasi Serbapusaka Menggelar Deklarasi Bersama Gelar MTQN ke-XXI Tingkat Kabupaten Di Sepunggur, Andi Rudi Latif Harap al-Qur’an Jadi Sumber Inspirasi. Polres Tanah Bumbu Apel Gelar Pasukan Operasi “Zebra Intan 2025. Jaksa Agung Mutasi Sejumlah Pejabat Kejati Malut dan 7 Kajari di Daerah. Wakil Bupati Tanah Bumbu Hadiri silaturahmi Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu dari Periode 2004 hingga 2029.

Advertorial

Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Mikraj?

badge-check


					Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Mikraj? Perbesar

AGAMA ISLAM, kontak24 – Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Mikraj? Ternyata Ini Sebabnya Rizky Darmawan Jum’at, 24 Januari 2025 – 14:48 WIB Arab Saudi, salah satu negara mayoritas Islam yang tidak merayakan Isra Mikraj.

Kebanyakan masyarakat yang melakukan perayaan Isra Mikraj di beberapa negara mungkin belum mengetahui jawaban dari pertanyaan ini. Mengingat Kerajaan Arab Saudi merupakan salah satu negara mayoritas Islam yang berpegang teguh dengan tauhid, kebanyakan orang mulai bertanya-tanya apakah perayaan Isra Mikraj tidak sesuai dengan tauhid Islam.

Alasan Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Mikraj

1. Pengaruh Mayoritas Wahhabisme

adalah gerakan reformasi Islam yang muncul pada abad ke-18 melalui Muhammad bin Abdul Wahhab. Gerakan ini bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapus praktik-praktik yang dianggap sebagai bid’ah (inovasi dalam agama) atau syirik (menyekutukan Allah).

Karena ajaran Wahhabisme menekankan pentingnya hanya menjalankan praktik ibadah yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, perayaan Isra Mikraj dianggap tidak memiliki dasar yang kuat dalam sumber-sumber ini.

Menurut ulama-ulama Wahhabi, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak pernah merayakan peristiwa Isra Mikraj, sehingga mengadakan peringatan khusus dianggap menyalahi prinsip tauhid dan sunnah.

2. Pandangan Tentang Bid’ah

Wahhabisme memiliki pandangan yang sangat ketat terhadap bid’ah. Perayaan Isra Mikraj, yang tidak memiliki preseden dalam tradisi Islam awal,

dianggap sebagai inovasi yang tidak diperbolehkan dalam agama. Ulama Wahhabi sering mengingatkan bahwa menambah atau menciptakan ritual baru dalam Islam dapat berpotensi menyimpang dari ajaran asli.

3. Budaya Keagamaan Arab Saudi lebih

menekankan pada ibadah yang memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an dan Sunnah, seperti shalat lima waktu, puasa, haji, dan zakat.

Peristiwa Isra Mikraj sendiri diakui sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, tetapi penghormatan terhadapnya dilakukan dalam bentuk membaca dan memahami kisahnya, bukan dengan merayakan secara khusus.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika Arab Saudi tidak merayakan Isra Mikraj karena alasan ideologi Wahabisme yang mendominasi kebijakan dan praktik keagamaan di negara tersebut.

Pandangan ini berakar pada prinsip tauhid, sunnah Nabi, dan penolakan terhadap bid’ah. Meskipun tidak ada perayaan resmi, individu di Arab Saudi tetap dapat memahami peristiwa Isra Mikraj sebagai bagian dari sejarah Islam yang penting, namun tanpa ritual atau acara khusus ( **Is)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polda Kalsel Siagakan 1.200 Personel Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi.

6 November 2025 - 11:11 WIB

Sekdakab kotabaru Hadiri Pembukaan PORPROV XII Tanah Laut 2025.

2 November 2025 - 07:01 WIB

Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan Apresiasi keberhasilan panen jagung seluas 24 hektar Oleh Polsek Satui Polres Tanah Bumbu.

26 Oktober 2025 - 22:58 WIB

Kunjungan Dankodaeral XIII Di Lanal Kotabaru Disambut Dengan Yel-Yel Prajurit.

23 Oktober 2025 - 11:16 WIB

Menkeu Purbaya Sebut Banjarbaru Simpan Rp5,1 Triliun, Wali Kota Ungkap Fakta Ini.

23 Oktober 2025 - 07:42 WIB

Trending di Advertorial