Pirunduk Legenda Mistik Banjar akan di angkat ke layar lebar.

BANJARMASIN, kontak24.com – Masyarakat Banjar mempunyai kekayaan khazanah budaya yang beraneka ragam. Salah satunya di bidang tradisi tutur.

Tradisi tutur ini telah turun-temurun dilestarikan dan dikembangkan hingga saat ini. Tradisi tutur Banjar itu sendiri ada yang berjenis puisi seperti pantun, mantra, lamut, madihin, peribahasa, ungkapan, dan lain-lain.

Salah satu jenis puisi lama seperti yang disebutkan di atas adalah mantra. Mantra Banjar sangat beraneka ragam. Salah satunya mantra pirunduk.

Pirunduk adalah mantra yang digunakan untuk menundukkan orang lain. Ini termasuk
Mantra ilmu hitam. Dikutip dari laman Pustaka Banjar, ilmu ini sering dipakai biasanya oleh perempuan yang sakit hati karena suaminya kawin lagi, atau bila ingin merebut suami orang.

Pirunduk memakai media makanan yang diberikan kepada suami. “Dengan syarat, harus sang istri langsung yang menyiapkan makanan tersebut yang ingin diisi pirunduk,” tulis Pustaka Banjar.

Makanan itu pun harus dimakan sendiri oleh suaminya, tidak boleh ada orang lain. Suami yang termakan pirunduk akan rela meninggalkan istri tuanya, atau lebih sayang dengan si pemberi pirunduk. Dampaknya tidak bisa melepaskan diri dari berbagai keinginan dari sang pemberi pirunduk.

Mantra pirunduk tidak serta merta bisa diucapkan begitu saja. Ada guru yang menurunkan. Apalagi tentu ada akibat dari perbuatan ini. Biasanya guru akan bertanya kepada si murid tentang persyaratan dan apakah siap menanggung akibat yang akan dialami.

Setelah semua persyaratan dipenuhi, mantra dan sumpah pirunduk akan diturunkan sang guru. Perantara makanannya harus dari yang kotor-kotor dari tubuh si perempuan.

Akhir hidup perempuan yang mengamalkan pirunduk jika ia berumur pendek maka akan mati akibat kecelakaan atau terserang penyakit mematikan.

Baca Juga  Harga BBM di Kalsel Turun Drastis, Ini Harga Pertamax-Pertalite di SPBU Seluruh Provinsi Kalsel 8 April 2025

Sedangkan jika berumur panjang, ia akan terus hidup hingga tua renta sampai tidak berdaya lagi. Tubuh dan ruhnya berada dalam kondisi hidup dan mati.

Saat ajal menjemput, ia akan menjadi hantu sandah karena rasa bersalah kepada suami atas perbuatannya selama hidup. Hantu sandah akan mendatangi satu persatu rumah orang pernah dikenal untuk mengambil barang yang pernah ia miliki. Bisa juga meminta makan sambil menanyakan di mana keluarganya berada sekarang.

Kini cerita Pirunduk  Legenda Mistik Banjar akan di angkat ke layar lebar.

Rumah produksi Bima Sakti Pictures resmi memulai proses produksi film terbarunya yang berjudul Pirunduk, dengan menggelar acara tumpengan dan syukuran pada Kamis (5/6/2025) lalu  di Pawon Tlogo, Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Bupati Barito Kuala H Bahrul Ilmi dan Wakil Walikota Hj Ananda bersama tim produksi film saat menggelar syukuran.

Acara berlangsung khidmat dan meriah, serta dihadiri sejumlah tokoh perfilman nasional seperti Bucek Depp, Aulia Sarah, dan Yoriko Angeline, yang didapuk sebagai pemeran utama. Kehadiran Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi dan Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda menandai dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap kemajuan industri kreatif lokal.

Dalam sambutannya, Bupati H. Bahrul Ilmi menyampaikan rasa bangga atas dipilihnya Barito Kuala sebagai lokasi syuting film nasional. Ia menganggap momentum ini sebagai bentuk promosi daerah dan budaya lokal.

“Ini merupakan suatu kehormatan sekaligus juga memperkenalkan tanah kelahiran saya kepada khalayak yang lebih luas,” ujarnya.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami mendukung penuh serta siap memfasilitasi kelancaran produksi film Pirunduk,” tambahnya.

Film Pirunduk akan menjalani proses pengambilan gambar di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya, dengan lokasi utama di Desa Tatah Masjid, Kecamatan Alalak, Batola.

Baca Juga  Sandal Kuning Muhamadun

Produser sekaligus penulis naskah, Budi Ismanto, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan kepala daerah yang hadir. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena Pirunduk merupakan film horor pertama dari Kalimantan Selatan yang diproduksi oleh putra daerah.

“Dengan bangga kami sebut Pirunduk sebagai film pertama di Kalimantan Selatan yang diproduksi oleh orang lokal, termasuk dari sisi pendanaan,” ujar Budi.  (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *