Guru SMP Swasta di Tanbu Mogok Kerja, Yayasan Buka Suara

TANAH BUMBU, kontak24.com – Perkara sejumlah guru SMP swasta di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang mogok kerja, kini menemui jalan tengah.

Hal ini disampaikan salah satu pengurus yayasan yang tak mau disebut namanya. Kata dia, pihaknya dan dewan guru sudah mengadakan rapat, Kamis (5/09/24)  kemarin.

“Pembelajaran sudah aktif dari siang tadi,” ungkapnya saat dihubungi melalui Whatsapp, Sabtu (07/09/24)  kemarin,

Diakuinya, perseteruan itu dipicu karena surat edaran, jika guru yang ingin mendaftar CPNS harus mengundurkan diri.

“Dalam rapat itu, mereka (guru) meminta pengunduran diri setelah dinyatakan lulus (CPNS), Kami mengabulkannya,” terangnya.

Ia tidak menjelaskan alasan pengeluaran surat edaran itu. Menurut informasi dihimpun, yayasan belajar dari pengalaman tahun lalu.

Lalu terkait permintaan guru untuk kenaikan gaji, ia juga mengakui opsi itu jika tak diperbolehkan mengikuti tes CPNS.

“Mereka minta setara PNS atau UMR, tapi tadi sudah tak jadi tuntutan lagi,” tambahnya.

Lebih lanjut, ada 18 dari 25 guru dan tenaga administrasi di sekolah mengikuti tes CPNS.

Terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tanbu, Eko Rizal bilang, aturan pemberian honor dan pemberhentian pegawai sepenuhnya kewenangan yayasan.

“Soal honor, kami berharap dapat setara dengan Guru PTT dengan sumber dana APBD. Jumlahnya tidak kurang dari Rp3 juta,” pungkasnya.

Baca Juga  Dinas Pendidikan Tanah Bumbu Luncurkan Inovasi SIMPAN untuk Efisiensi Pengelolaan Arsip.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *