PELAIHARI, kontak24 – Barisan apel di halaman Kantor Bupati Tanahlaut (Tala), Senin pagi lalu (14/04/25), tiba-tiba goyah.
Beberapa ASN yang berdiri di barisan belakang mendadak membubarkan diri. Padahal apel belum selesai. Masih ada agenda tambahan. Masih ada tamu kehormatan.
“Hei, ASN yang di belakang! Siapa yang suruh bubar? Acara belum selesai! Malu, apalagi ada tamu!” serunya sambil mengambil mikrofon.
Ia meminta ASN yang terlanjur keluar dari barisan untuk kembali. Disuruh bergabung lagi. Ditegur di depan umum.
“Ini siapa kepala dinasnya? Tolong suruh hargai. Masa acara belum selesai kalian bubar,” tegasnya.
Rahmat memang terkenal disiplin. Ia keras pada pelanggaran etika birokrasi. Kepada wartawan, usai apel, hal itu ditegaskannya.
“Selagi tercatat sebagai ASN, maka ikuti aturan yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri. Jika merasa terbebani, atau berat ikut aturan, ya mundur saja. Lebih baik begitu. Biar kepala SKPD-nya yang membina,” jelasnya.
Apel gabungan pagi itu memang punya agenda tambahan. Di antaranya: penyerahan penghargaan untuk SKPD dengan pelaksana pekerjaan terbaik, pengembalian dana hibah sisa Pilkada, dan apresiasi kepada beberapa kepala desa yang dinilai sukses menyerap dan menggunakan dana desa. (her)