KOTABARU, Kontak24.com – Pemandangan tak biasa terlihat di halaman dan sekitar Kantor Dinas Perikanan Kotabaru, kamis (11/12/25). Ratusan lebih mesin perahu tampak menumpuk rapi, siap disalurkan.
Pemandangan ini seolah menjadi saksi bisu betapa besarnya potensi terhadap sektor perikanan di Kotabaru
Di tengah tumpukan mesin inilah, puluhan nelayan Kotabaru tumpah ruah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi yang digelar Dinas Perikanan Kotabaru.
Acara yang dibuka Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Penangkapan Ikan, Tony Akhmadi ini menjadi ajang bagi para ketua kelompok nelayan untuk mengulik tuntas mesin bantuan baru mereka.
Para nelayan yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langsung menyerbu pemateri dengan pertanyaan bertubi-tubi.
Dua perwakilan nelayan dari Pulau Luat Utara, Hamdani dan Sukmajaya terlihat paling aktif dan kritis dalam mengajukan pertanyaan.
Bimtek kali ini fokus pada mesin perahu merek Shark, produk dalam negeri yang baru pertama kali dibagikan di Kotabaru.
Materi yang disampaikan oleh Mahmudi, tim dari penyedia mesin Shark mencakup standar servis dan perawatan ringan hingga alur bahan bakar (solar).
Mahmudi menjelaskan mesin ini sudah lolos uji (LED) dan dites satu per satu sebelum disalurkan. Pihak pabrikan yang berpusat di Tangerang itu juga berpesan, “Kalau ada terjadi apa-apa jangan diapa-apakan,” ujarnya.
Penting dicatat, garansi mesin berlaku selama satu tahun. Namun, garansi akan hangus jika terjadi modifikasi atau pelepasan komponen mesin tanpa izin.
Kendati demikian, jika nelayan menemukan kendala, mereka dianjurkan segera melapor ke Dinas Perikanan untuk dinara hubungkan langsung ke pabrik.
Rudi, Project Manager dan Marketing dari Shark menambahkan desain produk ini akan terus mengakomodir semua keluhan dan kendala di lapangan.
Mereka bahkan akan menyiapkan perpanjangan tangan teknis di beberapa wilayah yang mendekati area nelayan.
Kepala Dinas Perikanan Kotabaru, Khairil Fajri didampingi Tony Akhmadi menegaskan bahwa Bimtek ini adalah upaya serius Pemkab Kotabaru.
“Dinas Perikanan tidak hanya menyalurkan bantuan sesuai keinginan Bupati Kotabaru H Muhammad Rusli, tapi juga memastikan mereka bisa menggunakan mesin dan apa-apa saja kendalanya,” ujar Khairil Fajri.
Total seribu unit lebih mesin dibagikan tahun ini untuk nelayan. Sebelum diserahkan, nelayan diwajibkan menandatangani fakta integritas sebagai konsekuensi bahwa bantuan ini memang murni untuk penangkapan ikan dan melaut.
“Pesan saya untuk nelayan agar memanfaatkan semaksimal mungkin. Langsung aja ke dinas kalau ada keluhan terkait apapun yang berkaitan dengan nelayan,” tutup Khairil Fajri. (her)








